Minggu Biasa ke 15

Kata Pembukaan :

Dewasa ini umat manusia bagaikan terbaring di tepi jalan kerana dirampok oleh penyamun.Kitalah hendaknya yang mau menjadi orang-orang samaria,orang-orang yang mau membantu,menolong,terutama dengan cinta kasih dan pengorbanan.Kalau keduanya kita pakai,maka akan mudahlah bagi kita menemukan sarana untuk membantu orang lain.semoga pertemuan kita hari ini,menumbuhkan semangat berkorban dan kekuataan baru.

Antarbacaan -
R : Hai orang tertindas,pencari Allah,semoga hatimu hidup kembali.

* Aku berdoa kepada Mu,ya Tuhan,semoga Engkau berkenaan pada ku,ya Allah.Demi kasih Mu yang besar jawablah aku.Demi kesetiaan Mu tolonglah dan selamatkanlah daku.Jawablah aku ya Tuhan sebab kasih setia Mu berlimpah,pandanglah aku demi rahmat Mu yang besar.

* Allah ini tertindas dan kesakitan,semoga Allah menolong dan melindungi aku.Aku akan memuji nama Allah dengan nyanyian,mengagungkan Dia dengan lagu syukur.

* Allah pasti akan menyelamatkan Sion dan membangun kembali kota-kota Yehuda.Keturunan hamba-hamba-Nya akan mewarisi kota-kota itu dan umat yang mencintai Tuhan akan diam di sana.

Pengantara Injil
* Alleluia...Alleluia...Sabda Mu ya Tuhan adalah roh dan kehidupan.Pada Mulah sabda kehidupan kekal.

Pembacaan :
1. Ul 30 :10-14
"Sabda itu dekat pada mu,sehingga dapat kau laksanakan."
2. Kol 1:15-20
"Segala sesuatu diciptakan dengan perantaraan dan dalam Kristus."
3. Luk 10:25-37
'siapakah sesama ku ini?"

Menghayati ekaristi dalam Hidup
Dengan penjelmaan-Nya Kristus menjadi seorang diantara kita.Bukankah itu suatu bukti cinta kasih?Pertama untuk membebaskan saudara-saudara-Nya sebangsa.Tetapi tugas yang diberikan oleh Bapa kepada-Nya untuk menyelamatkan semua orang,tidak diabaikan-Nya.Menurut teladaan-Nya kita pertama-tama dan terutama wajib menaruh cinta kasih kepada sesama yang terdekat.Namun kita harus terbuka pula untuk sesama yang lain,yang kita jumpai dalam perjalanan hidup kita.Makin konkret dan universal cinta kasih itu,makin tampak dalamnya.Bukankah senyum keramahan,bukankah simpati atau sentimen tetapi seturut teladaan Kristus pemberian diri secara total dengan rela serta penyangkalan diri dan pengorbanan diri ?