Hari Minggu Biasa Ke 30

Kata Pembukaan :

Salah satu hal yang kita rasakan sebagai sesuatu yang tidak biasa,kaku ialah berdoa.Kalau sedang tertimpa malapetaka atau mengalami kesulitan,mungkin masih dapat.tetapi bila segalanya berjalan lancar,kerap kali lupa kerana sedang tidak memerlukan pertolongan.Kata-kata Injil dan bacaan pertama kiranya akan menatang dan menyedarkan kita.Doa adalah keagungan manusia yang mengakui dirinya kecil dan lemah

Antarbacaan :
R : Orang yang malang berseru dan Tuhan mendengarkannya.

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu,mulutku tetap menyanyikan pujian-Nya.Kerana Tuhan aku bermegah-megah,hendaknya orang yang rendah hati mendengarnya dan bersuka ria.
* Wajah Tuhan menentang para penjahat,untuk melengkapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.Bila orang benar berseru,Tuhan mendengarkan dan Ia melepaskan mereka dari segala derita.
*Tuhan itu dekat pada orang yang bertobat.Ia menyelamatkan orang yang remuk redam.Tuhan menyelamatkan para hamba-Nya,semua yang berlindung kepada-Nya tidak menanggung hukuman.

Pembacaan :
Pembacaan I : Sir 35 : 15b-17,20-22a “Doa orang miskin menembusi awan”
Pembacaan II: 2 Tim 4:6-8,16-18 “Kini tersedia bagiku mahkota keselamatan.”
Pembacaan Injil : Luk 18:9-14

Menghayati Ekaristi dalam Hidup:

Dalam perjalanan sejarah tampak bahawa Tuhan berkenan memihak yang lemah agar tiada orang yang menyombongkan dirinya dihadapan-Nya.Ajaran ini masih tetap aktual.Kita cenderung untuk menghitung jasa-jasa kita supaya berdasarkan itu dapat menghakimi orang lain dan mendapatkan balas jasa bagi diri kita.Tetapi kita hanya dapat berbuat baik,kalau Tuhan memberikannya kepada kita.Doa rendah hati dan jujur membuka hati kita.Semakin orang mengenal dan mencintai Tuhan,semakin ia sedar akan dosa-dosanya serta mohon belas kasih Tuhan

Pengantar Injil :
Alleluia…Alleluia…
Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.