Hari Minggu Biasa ke 26

Kata Pembukaan :

Kita harus mengakui bahawa tanah air kita ini dapat dikatakan "tanah perjanjian' yang mengandungi kekayaan melimpah,meskipun dalam segala bidan masih harus digali,dibangun dan diusahakan.Kendati demikian dalam kenyataannya orang miskin masih banyak sekali yang tidak tahu apa yang harus dimakan hari ini.Namun kebahagiaan seseorang tidak diukur dengan ribuan atau jutaan ringgit.Malahan sebaliknya berhala kekayaan mengancam siapa saja,baik kaya maupun miskin.Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk mawas diri dalam pengunaan harta kekayaan itu.

Pembacaan :

1. Am 6 ;1a,4-7 "Kamu yang kini berpesta pora akan dibuang."
2. 1 Tim 6 :11-16 " Taatilah perintah sampai kedatangaan Tuhan."
3. Luk 16 : 19-31 " Engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu,sedangkan Lazarus segala yang buruk.Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita."

Pengantara Injil :

Alleluia...Alleluia...Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya,agar kamu menjadi kaya berkat kemiskinanNya...Alleluia...Alleluia..

Antarbacaan :

R : Pujilah Tuhan hai hati ku.

# Tuhan menjamin keadilaan bagi orang yang bertindak.Ia memberi makan orang yang lapar,membebaskan orang yang terbelenggu.

# Tuhan membuka mata orang yang buta,menegakkan orang yang bungkuk,Tuhan melindungi orang asing.

# Tuhan memelihara para yatim piatu dan janda.Ia mengasihi orang jujur,tetapi orang berdosa digulingkan -Nya.Tuhanlah raja selama-lamanya,Dialah Allah mu,hai Sion turun temurun.

Menghayati Ekaristi dalam Hidup.


Perubahan secara total dan definitif seperti tuntutan rasa keadilaan kita,hanya dapat diberikan oleh kerajaan surga.Demikianlah kata iman kita.Tetapi Kristus meminta kepada kita agar di dunia ini pun kita mulai membiasakan diri dengan adat kebiasaan kerajaan yang sudah ada ditengah-tengah kita dengan melupakan diri atau menyangkal diri dan membagi milik kita dengan kaum miskin.Dan hal itu dapat kita capai bukan hanya dengan memberi derma kepada perkumpulan atau yayasan sosial,nasional maupun international yang berusaha untuk mengadakan keseimbangan antara perseorangan dan bangsa-bangsa tetapi juga dengan kontak pribadi,perhatian dan cinta kasih kepada kaum papa miskin dan tertindas.